listen!

http://soundcloud.com/yasminolganzr

Jumat, 22 November 2013

PENYAKIT YANG DI SEBABKAN OLEH FLAGELLATA

GIARDIA LAMBLIA

Penggolongan Giardia lamblia
Domain
Eukaryota
Philum
Metamonada
Ordo
Diplomonadida
Famili
Hexamitidae
Genus
Giardia
Species
G. lamblia
Giardia lamblia adalah salah satu protozoa penyebab infeksi pada saluran pencernaan manusia. Protozoa ini ditemukan pertama kali oleh Leuwenhoek  tahun 1681 pada fesesnya sendiri. Nama lain dari Giardia lamblia adalah Lamblia intestinalis atau Giardia doudenalis. Selain menyerang saluran pencernaan manusia, protozoa flagellata ini dapat pula menyerang kucing, anjing, burung, sapi, berang-berang, rusa dan domba.
Epidemiologi
Penyakit yang disebabkan oleh Giardia lamblia dinamakan giardiasis. Penyakit ini terdapat di negara berkembang yang beriklim panas. Giardiasis lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding dewasa. Hampir 100% anak mengalami infeksi giardia lamblia saat 2 tahun pertama kehidupannya. Infeksi oleh parasit ini kemungkinan terjadi dalam interval yang sering sehingga sebagian orang melihat Giardia lamblia sebagai flora normal pada individu yang tinggal di negara berkembang.
Morfologi
Giardia lamblia mempunyai 2 bentuk yaitu tropozoit  dan kista..


Gambar 1. Bentuk dan bagian-bagian Giardia lamblia
 Tropozoit Giardia lamblia berbentuk bilateral simetris seperti buah jambu monyet, bagian anterior tampak membulat dan bagian posterior meruncing. Ukuran panjangnya 10-20 mikron dengan diameter 7-10 mikron. Di bagian anterior terdapat sepasang inti berbentuk oval. Di bagian ventral anterior terdapat dua batang batil isap (parabasal) berbentuk seperti cakram cekung yang berfungsi untuk perlekatan di permukaan sel epithel usus. Tropozoit mempunyai 8 flagel, sehingga bersifat motil. Giardia lamblia tidak mempunyai mitokondria, peroxisome, hydrogenisomes, atau organel subseluler lain untuk metabolisme energi.


Gambar 2. Tropozoit Giardia lamblia
Kista Giardia lamblia berbentuk oval berukuran 8-12 mikron dan mempunyai dinding yang tipis dan kuat dengan sitoplasma berbutir halus. Kista yang baru terbentuk mempunyai dua inti sedangkan kista matang mempunyai empat inti dan terletak di satu kutub.


                     
Gambar 3. Kista Giardia lamblia
Manifestasi dan gejala infeksi / patologi
Melekatnya Giardia lamblia pada sel epitel usus halus tidak selalu menimbulkan gejala / asimtomatik  dan sebagian besar dari mereka menjadi pembawa (carier).
Parasit Giardia lamblia ini menambatkan dirinya ke epithelium usus halus hospes melalui cakram berperekat di perutnya dan berreproduksi melalui pembelahan biner. Protozoa tidak merusak sel hospes, tetapi memakan / menyerap nutrisi dari lumen (dinding dalam) usus kecil dan hidup secara anaerob (tidak memerlukan oksigen). Karena penyerapan nutrisi oleh protozoa ini, maka terjadi penghambatan absorpsi lemak dan unsur nutrisi lain oleh tubuh hospes (villous atrophia), sehingga dapat menyebabkan penurunan berat badan penderita serta menyebabkan radang usus.
Tetapi ada beberapa kasus orang yang peka terhadap infeksi ini dimana sekresi mukosa menjadi berlebihan sehingga menyebabkan diare, dehidrasi, sakit perut dan penurunan berat badan. Feses terlihat berlemak tetapi tidak ditemukan darah.
Giardiasis biasanya tidak tersebar melalui darah dan tidak menyebar ke bagian sistem pencernaan lainnya namun tetap berada di usus kecil. Tetapi dalam kondisi tertentu tropozoit dapat menginvasi jaringan seperti kandung empedu dan saluran kemih. Jika empedu terserang protozoa dapat menyebabkan jaundice(penyakit kuning/ekterus) dan sakit perut/colic. Penyakit ini tidak berakibat fatal, tetapi sangat mengganggu.
Gejala giardiasis
Gejala klinik pada anak serupa dengan pada orang dewasa. Konsekwensi yang paling sering dilaporkan dan berpotensi menjadi serius adalah insufisiensi nutrisi pada bayi dan anak. Insufisiensi nutrisi dapat memiliki efek buruk pada pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak.
 Gejala giardiasis diantaranya ;

  • ·         Diare
  • ·         Rasa tidak nyaman di perut
  • ·         Buang gas yang berlebihan (berbau busuk)
  • ·         Bersendawa dengan bau seperti belerang yang menyebabkan seseorang ingin muak dan muntah
  • ·         Steatorrhoea (feses berwarna pucat,berbau busuk dan licin)
  • ·         Nyeri pada daerah epigastic(antara dada dan perut)
  • ·         Perut sering kembung
  • ·         Mual
  • ·         Kurang nafsu makan
  • ·         Mungkin (jarang) muntah-muntah yang banyak
  • ·         Kehilangan berat badan
  • ·         Pus, lendir dan darah yang tidak biasa pada feses
Di dalam tubuh yang sehat, biasanya tubuh dapat membatasi infeksi secara alami. Sedangkan pada pasien yang immunocompromised  (kekurangan kekebalan tubuh), infeksi dapat berlangsung lama. Orang yamg mengalami giardiasis berulang umumnya memiliki kekurangan IgA, dan dapat berkembang menjadi penyakit kronis. Kekurangan lactase juga dapat mengembangkan suatu infeksi giardia, namun ini biasanya tidak berlangsung lebih dari beberapa minggu dan pemulihan penuh akan terjadi kemudian.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa Giardiasis harus dianggap sebagai penyakit kekurangan vitamin B12, ini akibat dari masalah-masalah yang disebabkannya di dalam sistem penyerapan usus.
Penularan dan siklus hidup  Gairdia lamblia
Giardiasis menular melalui oral yaitu dengan proses menelan air minum, makanan atau oleh rute faecal-oral ( bisa melalui tangan yang terkontaminasi maupun melalui praktek seks yang melibatkan lidah dan anus). Kista Giardia dapat bertahan di air hangat selama beberapa minggu sampai beberapa bulan. Karenanya protozoa ini dapat ditemukan di air sumur, sumber air tergenang seperti kolam alami dan bahkan sumber air yang terlihat bersih dan jernih di gunung/pegunungan.
Giardia lamblia hidup dalam usus halus manusia, yaitu bagian doudenum, jejenum dan bagian atas dari ileum, dan kadang-kadang disaluran dan kandung empedu. Protozoa ini melekatkan dirinya pada permukaan epithel usus. Protozoa dapat berenang dengan cepat menggunakan flagellanya.
Infeksi dimulai ketika seorang teringesti bentuk kista. Ekskistasi terjadi setelah kista secara terpajan oleh HCL dan enzym pankreas saat melewati lambung dan usus halus. Ekskistasi merupakan aktivasi kista berinti empat untuk mengeluarkan parasit motil yang kemudian membelah menjadi dua tropozoit. Tropozoit motil tersebut menempel di permukaan sel epitel usus dengan menggunakan batil isap. Setelah melekat pada sel epitel, organisma tsb akan berkembang dengan cara belah pasang longitudinal.
Sebagian tropozoit akan mengalami enkistasi saat menuju kolon. Kondisi yang dapat menstimulasi proses ini tidak diketahui secara pasti, tetapi secara invitro enkistasi dapat diinduksi oleh pajanan terhadap empedu dan peningkatan pH setelah enkistasi. Parasit tersebut akan keluar bersama feses.
Kista resisten terhadap penggunaan kimia ringan seperti barklorin dan pendidihan air serta tahan dalam air dingin sampai berbulan-bulan. Kista dapat dimusnahkan dengan pembekuan dan pengeringan.
Pada seorang yang menderita berat, dapat ditemukan 14 milyard parasit dalam fesesnya, sedangkan pada infeksi sedang ditemukan sekitar 300 juta kista.
Dalam usus halus dimana isi usus berbentuk cairan, parasit ditemukan dalam bentuk tropozoit, tetapi setelah masuk ke dalam colon parasit akan berubah jadi kista. Pertama-tama flagella memendek, cytoplasma mengental dan dinding menebal, kemudian kista keluar melalui feses. Pada awal terbentuknya kista ditemukan dua neukloi, setelah satu jam kemudian ditemukan 4 nukleoli. Bila kista tertelan hospes maka kista tersebut langsung masuk ke doudenum, flagella tumbuk dan terbentuk tropozoit kembali.


Gambar 4. Siklus hidup Giardia lamblia

Diagnosa dan pengobatan
Diagnosa definitif terhadap giardia lamblia ditegakkan melalui pemeriksaan mikroskopik dengan menemukan bentuk tropozoit dalam tinja encer dan cairan doudenum atau bentuk kista dalam tinja padat. Bentuk tropozoit hanya dapat ditemukan dalam tinja segar. Dalam sediaan basah dengan larutan iodine atau dalam sediaan yang dipulas dengan trikrom, morfologi giardia lamblia dapat dibedakan dengan jelas dari protozoa lainnya
Infeksi Giardia lamblia sering tidak dapat didiagnosa(misdiagnosed). Diagnosa yang akurat memerlukan test antigen atau jika tidak tersedia dapat dilakukan pemeriksaan parasit dari feses. Beberapa test pada feses diperlukan kista dan tropozoit kadang tidak konsisten terlihat pada feses. Mengingat pengujian sulit untuk menemukan infeksi termasuk banyak negatif palsu, beberapa pasien harus dirawat berdasarkan bukti empiris yaitu melakukan berdasarkan gejala.
Pencegahan
·         Penyaringan dengan filter yang memiliki nominal 1-pori ukuran mikromiter pada air permukaan tanah yang daerah terbuka
·         Menggunakan Yodium atau klorin dioksida pada air yang dikonsumsi
·         Parameter air seperti suhu, kekeruhan dan kepekatan juga dapat mempengaruhi efektifitas suatu perwatan terhadap infeksi


Pengobatan
Pengobatan infeksi pada manusia  secara konvensiaonal yaitu melalui metronidazole, tinidazole, atau nitazoxanide. Metronidazole walaupun pada saat ini merupakan obat terapi lini depan, namun bisa menyebabkan mutagenic(mutasi gen) pada bakteri dan menyebabkan kanker pada tikus putih sehingga harus dihindari selama kehamilan. Salah satu yang paling umum adalah pengobatan alternatif berberine sulfate (ditemukan pada akar anggur oregon, goldenseal, yellowroot, dan berbagai tanaman lainnya). Berberine telah memiliki efek entimicrobial dan antipyretic, Namun harus dihindari pengguanaannya pada wanita hamil karena dapat merangsang rahim untuk berkontrkasi. Pada dosis tinggi , berberine dapat menyebabkan bradycardia dan hypotension(tekanan darah rendah),

Tidak ada komentar:

Posting Komentar