listen!

http://soundcloud.com/yasminolganzr

Minggu, 24 November 2013

FUNGI


Klasifikasi jamur


Klasifikasi jamur
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebutmiselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generative
Jamur dibagi menjadi 6 divisi :
 
1.    DEVISI MYXOMYCOTINA (JAMUR LENDIR)
a.       Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
b.      Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:        
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti  
amuba, disebut plasmodium        
- fase tubuh buah
c.       Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata.      
Myxomycotyna meliputi organisme yang tidak mengandung klorofil, yang filogenetik tergolong ke dalam organisme yang sangat sederhana. Dalam keadaan vegetatif tubuhnya berupa massa protoplasma telanjang yang bergerak sebagai amoeba yang disebut Plasmodium dengan cara-cara hidup sebagai saprofit atau seperti hewan. Plasmodium terjadi karena satu perkawinan (peristiwa seksual), dan kemudian akan membentuk suatu sporangium yang berdinding. Sporangium menghasilkan spora yang tidak memperlihatkan perbedaan jenis kelaminnya.
Spora myxomycotina berkecambah dalam air atau diatas suatu substrat basah menjadi satu atau beberapa sel kembar yang di namakan miksoflagelata.
Miksoflagelata ini pada bagian muka mempunyai satu inti atau satu bulu cambuk, biasanya dua dan dan heterokon. Pada bagian belakang terdapat vakuola berdenyut, tetapi kromatofora tidak ada. Hidupnya sebagai saprofit, dapat mengambil zat makanan yang bersifat cair maupun padat. Setelah beberapa waktu, bulu cambuknya lenyap dan miksoflagelata ini berubah menjadi miksoameba. Miksoflagellata dan miksoameba dapat membiak vegetative dengan pembelahan. Pembiakan generativpun terjadi. Dua miksoameba atau dua miksoflagellata dapat mengadakan perkawinan menjadi amebozigot, dan dalam amebozigot ini kedua intinya akhirnyapun akan bersatu. Badan yang diploid ini tidak lalu membentuk dinding, melainkan tetap telanjang dan bersifat ameboid, dan dengan sesamanya dapat bersatu menjadi plasmodium yang besar dan mempunyai banyak inti. Inti dapat bertambah banyak  karena adanya mitosis yang berulang-ulang.

2. DEVISI OOMYCOTINA
Ciri-ciri dari devisi Oomycotina adalah sebagai berikut :
a.    Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
b.    Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Hifa pada jamur ini bersifat senositik, yaitu tidak bersekat-sekat sehingga inti sel banyak tersebar di dalam protoplasma. Dinding selnya tersusun atas selulosa, hal inilah yang membedakan dengan golongan jamur lainnya. Pertumbuhan hifa jamur terjadi pada bagian ujungnya yang menghasilkan beberapa percabangan. Pada akhir ujung percabangan itu terbentuk gelembung sporangium yang dipisahkan oleh sekat. Hal ini merupakan awal perkembangbiakan jamur secara tidak kawin (aseksual).
Dalam sporangium terdapat protoplasma yang banyak mengandung inti sel. Protoplasma akan terbagi-bagi dan setiap bagian memperoleh satu inti sel yang berkembang menjadi spora dengan dua flagel sebagai alat geraknya. Spora yang mempunyai flagel disebut zoospora yang merupakan ciri khas Oomycotina. Selanjutnya, zoospora akan keluar dari sporangium kemudian melepaskan flagelnya sambil membentuk dinding selulosa. Jika zoospora ini sampai di tempat yang sesuai, maka akan menjadi tumbuh hifa baru.


3.    DIVISI ZYGOMYCOTINA
Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
a.    Tubuh multiseluler.
b.    Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
c.    Hifa tidak bersekat.
    d.   Reproduksi
- Vegetatif: dengan spora. 
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-)  akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
Habitat umumnya di darat sebagai saprofit. Jamur zygomycota ada yang hidup sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan sehingga menyebabkan penyakit. Jenis jamur zygomycota lainnya hidup bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme lain. Misalnya dengan ganggang hijau- biru atau ganggang hijau membentuk lumut kerak (lichen), dan dengan akar tumbuh tinggi sebagai mikoriza. 
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.


4.    DIVISI ASCOMYCOTINA
Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi Ascomycotina adalah:
a.    Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiselul
b.    Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
c.    Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
d.   Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
    Ascomycota merupakan divisi terbesar dalam kingdom fungi. Jumlah anggota mencapai dari 60.000 spesies. Ciri utama dari divisi ascomycota adalah membentuk spora seksual yang disebut akospora. Akospora terbentuk kedalam kaksus, yaitu suatu tubuh buah khusus yang bentuknya menyerupai mangkuk atau  botol. Tidak seperti Zygomycota, Ascomycota memiliki hifa bersekat. Anggota Ascomycota cukup beragam, ada yang bersel satu,  misalnya yeast atau ragi (S.cerevase); ada pula yang bersel banyak, contohnya Penicillium dan ada pula yang membentuk tubuh buah, seperti Netrica dan peziza. 
Pada umumnya anggota Ascomycotina adalah jamur bersel banyak. Seperti halnya Zygomycota, Ascomycota bersel banyak, reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membentuk konidiospora atau sering disebut konidia (tunggal;konidium) saja. Konidia terbentuk pada ujung hifa khusus yang tumbuh tegak, yang disebut konidofor. Warna dari konidia bermacam-macam, ada yang hitam, merah, biru, dan hijau, bergantung pada jenis jamurnya. Konidia yang telah masak, apabila jatuh pada tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru. Sementara itu, reproduksi aseksual pada Ascomycota bersel satu dilakukan dengan cara membentuk tunas (budding). Tunas yang telah masak akan terlepas dari sel induknya dan tumbuh menjadi individu baru. Reproduksi seksual pada Ascomycota terjadi dengan cara membentuk askospora. Akospora dalah spora seksual yang terbentuk di dalam aksus. Aksus terdapat didalam badan buah yang disebut askokarp. 
Pada Ascomycota ada dua jenis hifa, yaitu hifa (+) dan hifa (-). Hifa (+) membentuk alat kelamin jantan (anteredium) dan hifa(-) membentuk alat kelamin betina (askogonium). Kedua jenis alat kelamin tersebut bertemu dan terjadi plasmogami (penyatuan sitoplasma) tanpa disertai penyatuan inti. .Jadi,dalam peristiwa tersebut akan terbentuk sel dengan dua inti Askogonium yang telah meiliki dua inti tersebut akan menghasilkan hifa-hifa askogonium yang dikariotika  (berinti dua). Hifa dikariotika itu bercabang-cabang membentuk tubuh buah yang disebut askokarp. Semetara itu, ujung hifa dikariotika akan membentuk sel khusus yang akan menjadi askus. Didalam aksus akan terjadi perleburan dua inti (diploid/2n). Selanjutnya, inti askus membelah dua kali. Pembelahan pertama terjadi secara meiosis dan menghasilkan empat sel. Pembelahan kedua terjadi secara mitosis sehingga akhirnya terbentuk delapan akspora didalam aksus tersebut. Tubuh buah (askokarp) yang terbentuk memiliki bentuk bermacam-macam dan merupakan dasar klasifikasi dari ascomycota.bentuk-bentuk badan buah tersebut,antara lain kleistotesium,peritesium,apotesium,dan aksus telanjang.
a.       Kleistotesium : berbentuk bulat tertutup,merupakan ciri dari kelas Plectomycetes.
b.      Peritesium : berbentuk botol ,merupakan cirri dari kelas Pyrenomycetes.
c.       Apotesium : berbentuk cawan,merupakan ciri dari kelas Discomycetes.
d.      Akus telanjang : tidak membentuk badan buah,merupakan cirri dari kelas Protoascomycetes.
5.    DIVISI BASIDIOMYCOTINA
Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi  Basidiomycotina adalah:
a.    Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai badan penghasil spora.
b.    Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik
c.    hifa septat dengan smabungan apit (clamp connection); spora seksualnya terbentuk pada basidium yang berbentuk gada.
d.   Berdaging, saproba, tubuh buah seperti payung, tetapi pada beberapa spesies tangkainya asimetris, pendek bahkan tidak bertangkai.
f.  Basidiospora terdapat di permukaan lamela atau bilah yang terbentuk di bagian bawah tudungnya. Contoh terkenal dari Agaricaceae ini adalah Vovariella volvacea (jamur padi, jamur damai).
                 Jamur Basidiomycotina umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, misalnya di daun di tanah, merang padi, dan batang pohon mati. Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya, misalnya tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza. Habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia.
Reproduksi jamur ini terjadi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual yaitu dengan cara membentuk spora konidia. Basidiomycota bereproduksi secara aseksual dengan permulaan pembentukan spora aseksual. Budding terjadi ketika suatu perkembangan sel induk dipisahkan menjadi sel baru. Setiap sel dalam organisme dapat kuncup. Pembentukan spora aseksual yang paling sering terjadi di ujung struktur khusus yang disebut conidiophores.
Daur hidup Basidiomycotina dimulai dari pertumbuhan spora basidium (konidium). Konidium akan tumbuh menjadi benang hifa yang bersekat dengan satu inti, kemudian hifa membentuk miselium. Hifa dari dua strain yang berbeda (+ dan -) ujungnya bersinggungan dan dinding selnya larut. Inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang lain, terjadilah sel dikariotik. Dari sel dikariotuh akan tumbuh hifa dikariotik dan miselium dikariotik, miselium akan tumbuh menjadi tubuh buah dengan bentuk tertentu misalnya seperti payung.
 
6.     DIVISI DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif. Contoh  Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya:  Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp. DanTrichophyton sp. penyebab penyakit kurap.

Ada sekitar 25.000 spesies jamur yang dimasukkan dalam divisi Deuteromycota. Jamur Deuteromycota sering disebut juga fungi imperfecti Karena belum diketahui reproduksi seksualnya sehingga reproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia seperti pada jamur Ascomycota.
Jika anggota jamur Deuteromycota sudah ditemukan secara reproduksi seksualnya, ia dimasukkan kedalam divisi yang berbeda. Sebagai contoh adalah jamur oncom (Monilia sitophila). Dahulu, jamur tersebut termasuk dalam divisi Deuteromycota.Namun setelah diketahui bahwa jamur ini dapat membentuk askospora, sekarang  jamur tersebut termasuk divisi Ascomycota, dengan nama Neurospora crassa. Contoh lainnya adalah Aspergillus dan penicillium. Beberapa anggota aspergillus dan penicillium ada yang termasuk divisi Deuteromycota, sementara anggota lainnya termasuk divisi Ascomycota. Ciri lain dari Deuteromycota adalah hifanya bersekat. Sebagian besar anggota Deuteromycota bersifat merugikan karena merupakan perasit yang dapat menimbulkan penyakit baik pada manusia, hewan, ataupun  tumbuhan. Contoh anggota Deuteromycota yang merugikan, antara lain Chladosporium penyebab penyakit kulit, Trichophyton dan Epudermophyton penyebab penyakit kulit dan kuku, serta Microsporium penyebab penyakit rambut dan kuku.

Ada beberapa unsur dalam teknik vokal yang harus kalian ketahui terlebih dahulu, yaitu:
  1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas. Jika artikulasi seorang penyanyi tidak begitu jelas, maka maksud dari lagu yang ingin disampaikan akan tidak sampai kepada pendengar.
  2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Pernafasan manusia dibagi tiga jenis, yaitu :
·         Pernafasan DadaYaitu dengan membusungkan dada pada saat menarik nafas untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini tidak begitu baik, karena jadi terkesan cepat lelah dan akibatnya suara jadi tidak stabil dan terputus-putus.
·         Pernafasan Perut: udara akan cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
·         Pernafasan Diafragma: Lazim kita sebut dengan pernafasan rongga perut. Yaitu menarik / mengambil nafas untuk mengisi paru-paru dengan mengembangkan rongga perut atau diafragma, serta mengembangkan tulang rusuk. Cara inilah yang terbaik yang dilakukan untuk bernyanyi, karena akan menghasilkan nafas yang panjang, ringan, santai dan produksi suara lebih bermutu. Dengan pernafasan diafargma penyanyi dapat leluasa dalam berekspresi karena tidak ada tekanan dan desakan dalam pernafasan. (cara melatih pernafasan bisa kalian lihat di bagian paling bawah postingan ini ya?)
3.      Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Tentu saja jika kata “mencintaimu” dipenggal menjadi “mencin – taimu” akan memiliki makna yang berbeda bukan?
4.      Sikap Badan adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu. Dalam bernyanyi, hindari posisi tidur karena akan mempersulit pernafasan.
5.      Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
6.      Vibrato adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu. Kita dapat melatih vibra kita dengan mengucapkan huruf vokal secara patah-patah namun dipercepat.
7.      Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya. Kita juga dapat menambah cengkok-cengkok yang sesuai dengan ciri khas kita agar lagu tersebut menjadi milik kita banget. Misalnya improvisasi yang dilakukan Sammy, mantan vokalis Kerispatih jarang ada yang bisa menyamainya. Itu karena improvisasi itu telah menjadi ciri khas dia.
8.      Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
·         Pendengaran yang baik
·         Kontrol pernafasan
·         Rasa musical
9.      Ambitus suara adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang


Di dalam sebuah lagu, juga terdapat berbagai istilah seperti berikut:
1.      NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya. Sifat nada ada 4, yaitu:
·         FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
·         DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
·         INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
·         TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
2.      CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
3.      DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
4.      STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
5.      SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
·         Suara Wanita Dewasa ;
ü  Sopran (suara tinggi wanita)
ü  Messo Sopran (suara sedang wanita)
ü  Alto (suara rendah wanita)
·         Suara Pria Dewasa :
ü  Tenor (suara tinggi pria)
ü  Bariton (suara sedang pria)
ü  Bas (suara rendah pria)
·         Suara Anak-anak :
ü  Tinggi
ü  Rendah.
6.      TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.
·         Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan ½ (setengah). Contoh Lagu yang bertangganada Mayor : Maju Tak Gentar, Indinesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
ü  Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
Ø Bersifat riang gembira
Ø Bersemangat
Ø Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
Ø Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
·         Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya ½ (setengah) dan 1 (satu). Contoh Lagu yang bertangganada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga..
ü  Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
Ø Kurang bersemangat.
Ø Bersifat sedih
Ø Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
Ø Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di Indonesia.

7.      TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya ½ . Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B
8.      TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama. Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.
9.      APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya seni.
10.  BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu. Contoh birama : 2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
11.  TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
12.  PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :
Diminuendo (dim) : melembut
Perdendosi : melembut sampai hilang
Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
Calando : mengurangi keras
Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
Cresscendo : berangsur-angsur keras
Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
13.  TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.
A.TANDA TEMPO CEPAT :
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. TANDA TEMPO SEDANG :
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. TANDA TEMPO LAMBAT :
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
14.  PERMATA / CORONA adalah tanda untuk menambah hitungan menurut selera.


Dalam bernyanyi, ada yang memilih untuk jalur solo(bernyanyi sendiri), duet(bernyanyi berdua), trio(bertiga), bahkan ada juga peduan suara. Nah, PADUAN SUARA itu adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan.
JENIS-JENIS PADUAN SUARA :
  1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
  2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
  3. Paduan Suara 3 sejenis S – S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
  4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
  5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
  6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.
Sedangkan DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
  1. memiliki sifat kepemimpinan
  2. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
  3. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
  4. simpatik
  5. menguasai cara latihan yang efektif
  6. memiliki daya imajinasi yang baik
  7. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.



Eit, sebelumnya aku mau ngasih tau gimana caranya melatih pernapasan saat bernyanyi.
Singkat aja ya? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih pernafasan ini, khususnya melatih “diafragma” penyanyi, antara lain:
a. Dengan berdiri santai, badan lurus, sambil meletakkan ujung jempol jari di ujung tulang rusuk terbawah. Tariklah nafas melalui hidung dengan cara perlahan atau dengan cepat, dan rasakan bahwa jempol kamu tadi terdorong kesebelah luar, sebagai reaksi dari melonggarnya tulang iga. Jika telah terasa penuh, kemudian nafas tadi dikeluarkan dalam bentuk senandung vocal “a” atau konsonan “s” ataupun dengan hitungan. Yang jelas bukan dengan cara mendorong, tapi mengeluarkan nafas sehemat mungkin.
Lakukan minimal 20x setiap hari atau setiap ada kesempatan buat latihan. Ini akan membuat otot-otot perut kamu menjadi semakin kokoh dan kuat.

b. Dengan posisi tidur terlentang lurus dan kedua tangan diletakkan sejajar dengan tubuh. Letakkan beberapa benda seperti buku diatas perut sebagai beban dan tariklah nafas seperti bagian “a” diatas serta rasakan bahwa beban diatas perut terangkat keatas, juga rasakan tulang rusuk ikut mendorongnya. Jika telah terasa penuh, keluarkan lagi seperti yang “a” tadi dan lakukan minimal 20x sehari atau tambahan kapan aja kamu punya waktu buat latihan.
Latihan ini bisa membuat otot perut menjadi kokoh serta kita pun jadi santai untuk mengucapkan kalimat. Selain itu juga dapat merubah kebiasaan bernafas yang dilakukan dengan mengangkat bahu atau membusungkan dada.

Ada juga cara buat nguatin otot perut yaitu dengan tertawa terbahak bahak , sampai terasa klo perut tergoncang goncang. Tapi klo latihan ini harus dilakukan dengan sangat hati hati, karena nanti bisa dibilang orang gila (hehehe)

Pengambilan nafas pada saat memulai lagu atau awal kalimat lagu dapat dilakukan dengan menarik nafas melalui hidung dengan santai. Namun jika pada saat bernyanyiatau ditengah lagu sebaiknya dilakukan dengan singkat atau dengan mendengkus, seperti kita nyium aroma yang harum atau aroma makanan.
Pada pernafasan yang demikian, kita hanya mengembangkan pernafasan “alami” yang kita miliki, akan tetapi jika pernafasan alami “naik turunnya sama” sedangkan penyanyian itu “ menarik nafas dengan cepat dan mengeluarkannya dengan sehemat mungkin” karena tujuan utama kita adalah menyelesaikan satu kalimat dalam satu tarikan nafas. Dengan demikian kalimat yang kita ucapkan /nyanyikan kedengaran indah dan bermutu, tidak tersendat-sendat.